Senin, 23 September 2013

SEJARAH,KEDUDUKAN,FUNGSI DAN RAGAM BAHASA INDONESIA

SEJARAH BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia, Sebelum Era Kemerdekaan

Indonesia, adalah negara yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, dan juga bahasanya.
Membahas tentang bahasa, bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan variasi dari bahasa Melayu (Austronesia).
Jauh sebelum Indonesia merdeka, bahasa Melayu sudah dipergunakan pada masa kerajaan - kerajaan Hindu - Budha dan Islam.
Pada zaman kerajaan Hindu - Budha, bahasa Melayu mengalami percampuran bahasa dengan bahasa Sansekerta, dimana itu dapat di buktikan di 5 prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya.
5 prasasti itu meliputi :
  1. Bahasa perhubungan ada di Bahasa perdagangan.
  2. Sistem bahasa melayu sangat sederhana.
  3. Kelelaan berbagai suku di indonesia.
  4. Bahasa melayu memiliki kesanggupan untuk mengembangkan bahasa kebudayaan.
Dan pada zaman itu, bahasa Melayu berfungsi sebagai :
  1. Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisia aturan-aturan hidup dan sastra.
  2. Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di indonesia
  3. Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.
  4. Bahasa resmi kerajaan.
Bahasa Melayu pun turut tersebar luas sampai ke pelosok - pelosok nusantara, sehubungan dengan datang dan menyebarnya Islam di wilayah nusantara.
Dan bahasa Melayu kembali mengalami percampuran dengan bahasa lain, yakni bahasa Arab.
Karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara, sehingga keberadaannya semakin kokoh sebagai bahasa penghubung antar pulau.
Dan keberadaan bahasa Melayu ini, mendorong timbulnya rasa persatuan dan kesatuan di wilayah Nusantara, sehingga pada 28 Oktober 1928, para pemuda - pemudi berkumpul, merumuskan sebuah sumpah, yang biasa dikenal dengan "Sumpah Pemuda" ,yang berisikan :








Ada empat faktor yang menyebabkan Bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia, yaitu:


  1. Bahasa melayu adalah merupakan Lingua Franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
  1. Sistem bahasa melayu sederhana, mudah di pelajari karena dalam bahasa melayu tidak di kenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
  2. Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku2 yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa melayu menjadi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional.
  3. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk di pakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
 Bahasa Indonesia, Setelah Era Kemerdekaan

Bahasa Indonesia sudah diakui sebagai bahasa persatuan pada 28 Oktober 1928, namun baru diresmikan satu hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya pada sidang konstitusi tanggal 18 Agustus 1945.
Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia,(bab 15 pasal 36). Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara.

 Peresmian Nama Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahas persatuan bangsa Indonesia. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagi bahasa kerja.
Dari sudut pandang Linguistik, bahasa indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu.
Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu-Riau dari abad ke-19.
Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagi bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20.
 Penamaan “Bahasa Indonesia” di awali sejak di canangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan “Imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap di gunakan.
Proses ini menyebabkan berbedanya bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang di gunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya.
Hingga saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
 Meskipun di pahami dan di tuturkan oleh lebih dari 90% warga indonesia, bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di indonesia sebagai bahasa ibu.
Penutur bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari - hari (kolokial) atau mencampur adukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya.

KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

Sebagai Bahasa Nasional
Sebagai satu-satunya bahasa yg digunakan untuk berkomunikasi dalam skala nasional,kedinasan dan kegiatan nasional dalam lembaga pemerintah dan non pemerintah.
Kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.
Hasil perumusan seminar politik bahasa nasional yang diselenggarakan di jakarta pada tanggal 25-28 Febuari 1975 menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional.Sampai dengan tercetusnya inspirasi persatuan pemuda-pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang konsep aslinya berbunyi (lihat pada gambar berikut):





Fungsi bahasa indonesia dalam bahasa nasional :

  1. Lambang kebanggaan nasional.
  2. Lambang identitas nasional
  3. Sebagai alat yg memungkinkan perhubungan antar warga, daerah dan budaya
  4. Alat pemersatu bebebagai masyarakat yg berbeda-beda latar belakang sosial, budaya dan bahasanya
Sebagai Bahasa Negara
Bahasa indonesia sebagai bahasa negara sangat berhubungan erat dengan bahasa indonesia sebagai pemersatu bangsa.
Hal ini karena sama-sama menjadi tolak ukur bahasa untuk mengembangkan kepribadian bangsa.
Oleh karena itu bahasa indonesia dikukuhkan ke dalam UUD 1945 (bab 15 pasal 36) yang berbunyi "Bahasa negara adalah Bahasa indonesia"
Fungsi bahasa indonesia dalam bahasa negara:
  1. Berfungsi sebagai bahasa resmi negara
  2. Berfungsi sebagai pengantar dalam dunia pendidikan
  3. Berfungsi sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan prasarana perhubungan.
  4. Berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan ilmu pengetahuan, tehnologi, dan seni.
FUNGSI BAHASA INDONESIA

Fungsi Bahasa Secara Umum
 Dalam literatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi setiap orang adalah
  •  Sebagai Sarana Komunikasi  
Bahasa indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat.
Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan dan kepentingan yang beraneka ragam.Misalnya : komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, komunikasi sosial dan komunikasi budaya.
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri,.Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga.
Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, seseorang sudah memiliki tujuan tertentu, ingin dipahami orang lain.Ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain.
Jadi dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama.Pada saat menggunakan untuk bahasa untuk berkomunikasi, antara lain juga mempertimbangkan apakah bahasa yang digunakan laku untuk dijual.Oleh karena itu seringkali terdengar istilah "bahasa yang komunikatif".Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertenu, namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum.Kata griya, misalnya lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma.
Melalui bahasa, dapat menunjukkan sudut pandang seseorang,pemahaman seseorang atas suatu hal asal usul bangsa dan negara, pendidikan,bahkan sifat.
Manusia tidak dapat hidup sendiri, mereka perlu berkomunikasi dalam berbagai lingkungan ditempat mereka.
Antara angota keluarga - komunikasi keluarga
Antar anggota  masyarakat - komunikasi sosial
Antar ilmuan - komunikasi ilmiah
  • Sebagai Sarana Integrasi dan Adaptasi
Bahas adisamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang lain.
Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh minta bentrokan-bendrokat untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya.Ia memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya.
Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alt komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial.Pada saat kita mempelajari bahasa asing, kita juga berusaha mempelajari bagaimana cara menggunakan bahasa tersebut.Misalnya : pada situasi apakah kita akan menggunakan kata tertentu, kata manakah yang sopan dan tidak sopan.Bagi orang asing, pilihan kata itu penting agar ia diterima didalam lingkungan pergaulan orang indonesia.jangan sampai kita salah menggunakan tata cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut.Dengan menguasai bahasa suatu bangsa, kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut.
Bahasa indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara merupakan fungsi integratif.
Indikator kedudukannya sebagai bahasa nasional :
  1. Bahasa dalam kegiatan resmi
  2. Bahasa pengantar disekolah
  3. Alat komunikasi pada tingkat nasional
  4. Alat pembangunan budaya
Dengan bahasa, orang dapat menyatakan hidup bersama bahkan bahasa menimbulkan suatu kekuatan yang merupakan sinergi dengan orang lain.
Misalnya : seseorang tidak akan menggunakan bahasa ilmiah ketika berbelanja, seorang ibu tidak akan menggunakan bahasa bisnis ketika menasehati anaknya.

  • Sebagai Kontrol Sosial 
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif.Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat.Contoh dalam kegiatan kontrol sosial : buku-buku pelajaran,buku-buku instruksi,ceramah agama atau dakwah,orasi ilmiah atau politik,kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) ditelevisi dan radio.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alt peredam rasa marah.Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredan rasa marah kita.Tuangkan rasa dongkol dan marah kita kedalam bentuk tulisan.Bahasa kontrol ini dapat diwujudkan dalam bentuk : aturan , anggaran dasar, undang-undang dan lain-lain.

  • Sebagai Sarana Memahami Diri
Dalam membangun karakter seseorang harus dapat memahami dan mengidentifikasi kondisi dirinya terlebih dahulu.Pemahaman ini mencakup kemampuan fisik, emosi, kecerdasan dll.Kemampuan intelektualnya, kemauanya, tempramenya, dan sebagainya.Pemahaman ini mencakup kemampuan fisik,emosi, inteligensi,kecerdasan,psikis,karekternya,psikososial dan lain-lain.Dari pemahaman yang cermat atas dirinya, seseorang akan ampu membangun karakternya dan mengorbitkannya ke arah pengembangan potensidan kemampuannya menciptakan suatu kreativitas baru.

  • Sebagai Sarana Ekspresi Diri
Dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai dengan tingkat yang kompleks.
Ekspresi paling sederhana misalnya ; untuk menyatakan cinta (saya akan senantiasa setia,bangga dan prihatin padamu) lapar (sudah saatnya kita makan siang) dan kecewa (saya kecewa terhadap sikapmu).
Tingkat kompleks misalnya berupa pernyataan kemampuan mengerjakan proyek besar dalam bentuk proposal yang sulit dan rumit, menulis laporan, desain produk dll.
Pada awalnya seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan kehendaknya atau perasaanya pada sasaran yang tepat yakni ayah dan ibunya.Setelah dewasamenggunakan bahasa baik untuk mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi.
Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain:
  1. Agar menarik perhatian orang lain
  2. Keinginan untuk membebaskan diri dari semua tekanan emosi
  • Sebagai Sarana Memahami Orang Lain
Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakai bahasa dapat mengenali berbagai hal mencakup kondisi pribadinya. Melalui pemahaman ini seseorang akan memperoleh wawasan yang luas dan bermanfaat serta memperoleh kemampuan berfikir sinergis dengan memadukan pengalaman orang lain bersama dengan potensi dirinya. Untuk menjamin efektifitas komunikasi, seseoang perlu memahami orang lain, seperti dalam memahami dirinya. Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakaian bahasa dapat mengenali berbagai hal mencakup kondisi pribadinya : potensi biologis, intelektual, emosional, kecerdasan, karakter, paradigma, yang melandasi pemkirannya , dan lain lain.

  • Sebagai Sarana Mengamati Lingkungan Sekitar
Keberhasilan seseorang menggunakan kecerdasannya ditentukan oleh kemampuannya memanfaatkan situasi lingkungannya sehingga memperoleh berbagai kreatifitas baru yang dapat memberikan berbagai keuntungan bagi dirinya dan masyarakat. Bahasa sebagai alat untuk mengamati masalah tersebut harus diupayakan kepanstian konsep, kepastian makna, dan kepastian proses berfikir sehingga dapat mengekspresikan hasil pengamatan tersebut secara pasti.
Misal : Apa yang melatarbelakangi pengamatan, bagaimana masalahnya, bagaimana cara mengamati, tujuannya, hasilnya, kesimpulan.

  • Sebagai Sarana Berfikir Logis
Melalui proses berfikir logis,seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang harus dilakukan. Selain itu, perlu disadari bahwa bahasa bukan hanya sarana proses berfikir melainkan juga penghasil pemikiran, konsep atau ide. Kemampuan berfikir logis memungkinkan seseorang dapat berfikir logis induktif, deduktif, sebab-akibat, atau kronologis sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh dan konseptual. Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang harus dilakukan. Proses berfikir logis merupakan hal yang abstrak. Untuk itu, diperlukan bahasa yang efektif, sistematis dengan ketepatan makna sehingga mampu melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi konkret.

  • Membangun Kecerdasan
Kecerdasan adalah kemampuan memanfaatkan potensi, pengalaman, pengetahuan dan situasi sehingga menghasilkan kreatifitas baru yang menguntungkan dirinya maupun masyarakat. Kecerdasan berbahasa terkait dengan kemampuan menggunakan sistem dan fungsi bahasa dalam mengolah kata, kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi, persuasi, deskripsi, analisis atau pemaparan dan kemampuan menggunakan ragam bahasa secara tepat sehingga menghasilkan kreativitas yang baru dalam berbagai bentuk dan fungsi kebahasaan.

  • Mengembangkan Kecerdasan Ganda
Selain kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan memiliki beberapa kecerdasan sekaligus. Kecerdasan-kecerdasan tersebut dapat berkembang secara bersamaan. Delain memiliki kecerdasan berbahasa, orang yang tekun dan mendalami bidang studinya secara serius dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif. Misalnya seseorang ahli program yang mendalami bahasa ia dapat membuwat kamus elektronik atau membuwat mesin penerjemah yang lebih akurat dibandingkan yang sudah ada.
  • Membangun Karakter
Kecerdasan merupakan bagian karakter dari manusia. Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik. Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan kecerdasan bahasanya, seseorang dapat mengindentifikasi kemampuan diri dan potensi diri. Dalam bentuk sederhana misalnya : rasa lapar, rasa cinta, Pada tingkat yang  lebih kompleks. 
Misalnya : membuwat proposal yang menyatakan dirinya akan membuwat suatu proyek, kemampuan untuk menulis suatu laporan.
  • Mengembangkan Profensi
Proses mengembangkan profesi diawali dengan pembelajaran dilanjutkan dengan pengembangan diri (kecerdasan) yang tidak diperoleh selama proses pembelajaran, tetapi bertumpu pada pengalaman barunya. Proses berlanjut menuju pandakian puncak karier / profesi. Puncak pendakian karier tidak akan tercapai tanpa komunikasi atau interaksi dengan mitra, pesaing dan sumber pegangan ilmunya.Profesi seseorang tidak akan berkembang tanpa menunjukkan kemampuannya kepada orang lain. Proses pengembangan profesi diawali dengan pembelajaran dilanjutkan dengan pengembangan diri yang tidak diperoleh selama proses belajar, tetapi berakumulasi dengan pengelaman barunya.
  • Sarana Menciptakan Kreatifitas Baru 
Setiap orang memiliki bakat alam yang dibawanya sejak lahir. Perkembangan itu sejalan dengan potensi akademik yang dikembangkannya melalui pendidikan yang kemudian berkembang menjadi bakat intelektual.
Bakat alam dan bakat intelektual ini dapat berkembang secara sinergis untuk menghasilkan kreatifitas baru. Untuk menciptakan kreatifitas baru setiap mahasiswa harus mengkaji konsep dasar secara menyeluruh dilanjutkan study kasus baik positif maupun negatif dilanjutkan memikirkan solusinya dan menciptakan kreatifitas baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar