LAPORAN
KURIKULUM IPS KELAS 5
SD NEGRI 005 SURYANATA
DISUSUN OLEH :
AL AMIN HANA MEILANI
KELAS NON REGULER
JURUSAN FKIP PGSD
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA
2013
OBSERVASI
PROSES BELAJAR MENGAJAR GURU, IPS KELAS 5 SD
Pada hari kamis, tanggal 3 Oktober
2013 melakukan observasi di Sekolah Dasar Negri 005 Suryanata. Setibanya di
sekolah saya langsung memasuki ruang kelas 5 dengan mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) yang mengajar adalah Ibu Siti Salmah S.pd. Yang saya
observasikan disini adalah bagaimana interaksi belajar mengajar guru dan
aktivitas murid di dalam kelas. Ada beberapa tahap dalam proses belajar
mengajar disini, mulai dari pembukaan, penyajian dan penutupan.
Sebelum masuk kelas guru mengucapkan salam, kemudian guru mengajak berdoa dengan keyakinan masing-masing murid. Setelah itu guru menanyakan keadaan murid-murid sambil mengabsen satu persatu. Kemudian guru langsung membuka pelajaran dengan cara mengulang sedikit pelajaran yang lalu, kegiatan itu dilakukan hanya 5 menit saja kemudian dilanjutkan mengajarkan materi yang baru.
Sebelum masuk kelas guru mengucapkan salam, kemudian guru mengajak berdoa dengan keyakinan masing-masing murid. Setelah itu guru menanyakan keadaan murid-murid sambil mengabsen satu persatu. Kemudian guru langsung membuka pelajaran dengan cara mengulang sedikit pelajaran yang lalu, kegiatan itu dilakukan hanya 5 menit saja kemudian dilanjutkan mengajarkan materi yang baru.
Guru disini mengacar dengan
menggunakan media berupa buku. Materi yang diajarkan guru adalah “Peninggalan
Sejarah dari Masa Hindu-Budda dan Islam di Indonesia” setelah guru menuliskan
judul di papan tulis, guru menyebutkan macam corak budaya dalam kerajaan dan
beserta tokoh-tokohnya, murid-murid pun mencatatnya dan guru bertanya pada
murid-muridnya. Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan sebagai berikut :
1.
Apa nama Kerajaan Hindu tertua di Indonesia
adalah ……… (Kerajaan Kutai)
2.
Kerajaan Sriwijaya terletak di pulau……………..
(Sumatra)
3.
Dimana letak Candi Borobudur…………………..
(Muntilan, Jawa Tengah)
4.
Sebutkan 3 tokoh pada masa Hindu-Budda dan
Islam di Indonesia….(Raja Mulawarman, Raja Balaputradewa dan Raja Purnawarman)
5.
Maha guru agama Budda adalah………………..
(Satyakirti)
Mayoritas yang terjadi kesalahan di
no 2 yaitu Kerajaan Sriwijaya terletak di pulau apa, karena beberapa anak tidak
terlalu paham perbedaan pulau Jawa dan Sumatra. Ada juga yang menjawab Sumatra
Selatan, bisa dibenarkan tapi yang ditanyakan di sini adalah pulau bukan profinsi. Berarti anak-anak disini
kurang menguasai ilmu tentang peta nasional yang telah dipelajari.
MATERI PEMBELAJARAN IPS KELAS 5 SD
Peninggalan Sejarah dari Masa Hindu-Budda
dan Islam di Indonesia
Sejak dahulu, di kepulauan Nusantara
terdapat banyak Kerajaan. Berbagai macam corak budaya mewarnai
kerajaan-kerajaan tersebut. Ada yang bercorak Hindu, Budda dan Islam.
Kerajaan-kerajaan tersebut mempunyai peninggalan sejarah masing-masing. Selain
beberapa peninggalan sejarah, terdapat juga beberapa tokoh sejarah pada masa
tersebut.
Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu
di Indonesia
Pada mulanya, nenek moyang kita
belum mengenal agama. Mereka menganut kepercayaan animism dan dinamisme.
Animisme adalah kepercayaan para roh-roh halus, sedangkan dinamisme adalah
kepercayaan pada benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Sampai akhirnya
lahir agama Hindu dan Budda. Agama Hindu-Budda masuk ke Indonesia dibawa oleh
para pedagang dari India dan Cina. Agama
Hindu mengenal adanya Tri Murti yaitu Brahma sebagai pecipta alam. Kitab agama
Hindu adalah Weda. Masyarakat hindu menganut tingkatan yang disebut kasta. Ada
empat kasta yaitu kasta brahmana (kaum ahli agama), kasta ksatria (golongan
raja dan bangsawan), kasta waisya (pedagang), dan kasta sudra (rakyat biasa dan
budak). Kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia dan peninggalan sejarahnya antara
lain :
1. Kerajaan
Kutai
Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
Kerajaan ini berdiri pada tahun 400 Masehi. Raja pertamanya adalah Kudungga,
kemudian digantikan Aswawarman. Raja terkenal dari Kutai adalah mulawarman.
Peninggalan Kerajaan Kutai adalah Prasasti Kutai yang terpahat pada tiang batu
yang disebut yupa yang ditemukan di aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Prasasti tersebut ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa sansekerta.
Prasasti ini dibuwat untuk memperingati Raja Mulawarman yang telah
menghadiahkan 20.000 ekorsapi pada Brahmana. Selain itu, peninggalan sejarah
dari Kutai yang lain adalah arca-arca yang dibuwat dari perunggu dan emas.
2. Kerajaan
Tarumanegara
Kerajaan
Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Jawa. Letaknya di Bogor, Jawa
Barat. Berdiri pada tahun 450 Masehi. Rajanya yang terkenal bernama
Purnawarman. Purnawarman memuja Dewa Wisnu, maka ia menganut agama
Hindu.Peninggalan sejarah berupa tujuh prasasti yang ditulis dalam bahasa
Sanskerta menggunakan huruf Pallawa, di antaranya Prasasti Ciaruteun (terdapat
jejak telapak kaki Purnawarman), PrasastiKebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti
Muara Cianten, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi, dan Prasasti Lebak.
Peninggalan sejarah lain adalah irigrasi dari Sungai Gomati, arca Wisnu
Ciybuaya idan II dan arca Rajarsi.
3. Kerajaan Mataram
Kerajaan
Mataram terletak di daerah Yogyakarta. Raja yang pertama adalah Raja Sanna, kemudian
digantikan oleh Raja Sanjaya. Kerajaan ini dikenal dari sebuah prasasti di desa
Canggal, barat Magelang. Prasasti ini tertulis tahun 732 Masehi. Ditulis dengan
huruf Pallawa dan dalam bahasa Sanskerta. Prasasti ini menceritakan tentang di dirikannya
sebuah lingga Syiwa di atas sebuah bukit di Kuncarakunja oleh Raja Sanjaya.
Wilayah kekuasaannya mencapai pulau Jawa dan Bali.
4. Kerajaan Kediri
Kerajaan
Kediri terletak di tepi sungai Brantas, Jawa Timur, beribu kota di Daha. Raja
yang pernah memerintah Kerajaan Kediri adalah Bameswara, Jayabaya,
Sarweswara, Aryyeswara, Gandra,Kameswara, dan Kertajaya. Raja Bameswara
memerintah tahun 1115 – 1130. Ia dikenal sebagai Raden Panji Asmarabangun dan
permaisurinya Sri Kiranavatu atau Dewi Candra Kirana. Ia menetapkan lambang
kerajaan berupa Candra Kapala (tengkorak
bertaring). Kisah perjalanan hidup tersebut ditulis oleh Mpu Darmaja dalam
kitab Smaradahana. Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa Jayabaya yang
terkenal dengan ramalannya. Karyasastra dan pujangga yang terkenal adalah Mpu
Sedah dan Mpu Panuluh dengan Kitab Bharatayuda, Kitab Hariwangsa, dan Kitab
Gatutkacasraya. Peninggalan sejarah Kerajaan Kediri, antara lain Prasasti Pandeglang,
Prasasti Penumbangan, Prasasti Hantang, Prasasti Talan, Prasasti Jepun,
Prasasti Kahyunan, Prasasti Weleri, Prasasti Angin, dan Prasasti Semanding. Selain
itu juga ada Kitab Smaradahana, Bharatayudha, Hariwangsa, Gatotka casraya, dan
Sumanasantaka. Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya yang memerintah
sampai tahun 1222 Masehi. Kertajaya dikalahkan oleh Raja Ken Arok, yang
menandai berakhirnya kekuasaan Kediri.
5.
Kerajaan Singasari
Kerajaan
Singasari terletak di Tumapel, Malang, Jawa Timur. Didirikan oleh Ken Arok
tahun 1222 setelah mengalahkan Raja Kertajaya Kediri. Ken Arok dinobatkan
Brahmana sebagai penjelmaan Dewa Wisnu yang menunjukkan Singasari adalah
kerajaan Hindu. Kisah Ken Arok tertulis di dalam Kitab Pararaton. Ken Arok
memerintah sampai tahun 1227. Raja-raja yang pernah berkuasa antara lain Sri
Rajasa Sang Amurwahbumi (Ken Arok), Anusapati (1227 – 1248 M), Tohjaya (1248
M), Ranggawuni (1248 – 1268 M) dan Kertanegara (1268 – 1292 M). Singasari
mencapai puncak kejayaan pada masa Kertanegara. Ia pernah mengirimkan tentara
ke Melayu dalam usaha memperluas wilayah. Wilayah kekuasaannya mencapai Pahang,
Melayu, Kalimantan Barat, Maluku, dan Bali. Pengiriman tentara ini dikenal
dengan istilah Ekspedisi Pamalayu. Pada masa pemerintahannya, Raja Kubilai Khan
dari Cina pernah menyerang Kerajaan Singasari. Kertanegara tewas dalam serangan
Jayakatwang dari Kediri. Peninggalan sejarah Kerajaan Singasari antara lain
Candi Singasari (makam Kertanegara), Candi Kidal (makam Anusapati), Candi Jago,
Candi Kangenan (makam Ken Arok), dan Candi Katang Lumbang (makam Tohjaya).
6.
Kerajaan Majapahit dan Peranan Gajah Mada
Kerajaan
Majapahit terletak di selatan Sungai Brantas yang berpusat di Trowulan,
Mojokerto. Didirikan oleh Raden Wijaya tahun 1294, yang bergelar Kertarajasa
Jayawardhana. Raden Wijaya adalah keturunan dari Kertanegara yang dibunuh oleh
Jayakatwang. Atas bantuan Wiraraja dari Madura, ia dipercaya Jayakatwang dan
dihadiahi tanah di Hutan Tarik, kemudian diberi nama Majapahit. Kertarajasa
memerintah dengan bijaksana sampai wafatnya tahun 1309 M, kemudian digantikan
oleh Jayanegara. Semasa pemerintahan Jayanegara, keadaan menjadi kacau dan sering
terjadi pemberontakan, seperti pemberontakan Ranggalawe (1309), pemberontakan
Sora (1311), pemberontakan Nambi (1316), dan pemberontakan Kuti (1319).
Pada tahun 1328, Jayanegara wafat dan digantikan oleh adiknya yaitu Bhre
Kahuripan atau dikenal dengan gelar Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnu wardhani.
Pada tahun 1350, beliau turun tahta dan digantikan oleh putranya yaitu Hayam Wuruk.
Puncak kejayaan Kerajaan Majapahit adalah semasa Raja Hayam Wuruk dan patihnya
Gajah Mada. Hayam Wuruk artinya ayam muda, karena naik tahta pada waktu usianya
masih muda (umur 16tahun) dan bergelar Rajasanegara. Cita-cita Gajah Mada ingin
mempersatukan wilayah Nusantara diucapkan dalam Sumpah Amukti Palapa. Gajah mada
seorang ahli hukum, dia menyusun Kitab Kutara Manawa, yang berisi tentang tata
pemerintahan dan perang. Gajah Mada wafat tahun 1364 M dan Hayam Wuruk wafat
pada tahun 1389 M. Kerajaan Majapahit mendapat sebutan sebagai kerajaan maritim
dan agraris. Selain itu, disebut sebagai Kerajaan Nusantara. Wilayah Kerajaan
Majapahit meliputi Nusantara ditambah Tumasik (Singapura) dan Semenanjung
Melayu. Kehancuran Kerajaan Majapahit disebabkan oleh adanya perang Paregreg
(perang saudara). Peninggalan sejarah Majapahit berupa karya sastra dan
candi. Karya sastra yang dihasilkannya, di antaranya Kitab Negara kertagama (Mpu
Prapanca), Kitab Arjunawiwaha (Mpu Kanwa), Kitab Sutasoma (Mpu Tantular).
Adapun Candi yang ditinggalkan antara lain Candi Panataran (Blitar), Candi
Sumberjati, Candi Sawentar, Candi Tikusdi Trowulan, Candi Jabung, Candi
Tigawangi, dan Candi Surawana (Kediri).
Peninggalan Sejarah Kerajaan Buddha
di Indonesia
Agama Buddha lahir di India sesudah
agama Hindu. Kitab suci agama Buddha adalah Tripitaka (tiga keranjang) yang
diajarkan oleh Sidharta Gautama putra Raja Syudodana di Kapilawastu. Kata
Buddha berarti orang yang sudah suci budinya sangat besar kebijaksanaannya.
Kerajaan di Indonesia yang bercorak Buddha adalah Kerajaan kaling dan Kerajaan
Sriwijaya.
1. Kerajaan
Kaling
Kerajaan Kaling atau Holing terletak di daerah Jawa Tengah.
Hal ini berdasarkan berita dari Cina, yaitu Dinasti Tang (618-906). Dari sumber
tersebut, pada tahun 647 M, kerajaan ini diperintah oleh Ratu Simo (Sima) dan
rakyat hidup makmur. Pada tahun 664 M, seorang pendeta Buddha dari Cina yang
bernama Hwining datang ke Kaling. Selama tiga tahun di Kaling, ia menerjemahkan
Kitab Buddha Hinayana. Peninggalan sejarah berupa prasasti terdapat di Desa
Tukmas di kaki gunung Merbabu. Prasasti tersebut bertuliskan tahun 650 M dan
ditulis menggunakan huruf Pallawa dalam bahasa Sanskerta.
2. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja
pertama Sri Jayanegara dan berpusat di Palembang, Sumatera Selatan (Muara
Sungai Musi). Sriwijaya mengalami zaman keemasan pada saat diperintah oleh Raja
Balaputradewa, putera dari Samaratungga dari Jawa pada abad ke-9. Wilayah Sriwijaya
meliputi hampir seluruh Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Semenanjung
Melayu. Oleh karena itu, Sriwijaya disebut Kerajaan Nusantara pertama. Sriwijaya
dikenal sebagai kerajaan maritim, pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha,
dan sebagai pusat perdagangan.
a. Dikenal sebagai kerajaan maritim karena mempunyai
angkatan laut yang tangguh dan wilayah perairan yang luas. Karena begitu luas
wilayahnya, maka Sriwijaya disebut sebagai Kerajaan Nusantara pertama.
b. Dikenal sebagai pusat pendidikan penyebaran agama Buddha,
dengan bukti catatan I-tsing dari Cina pada tahun 685 M, yang menyebut
Sriwijaya dengan She-le-fo-she. Bukti yang kedua adalah Sakyakirtidan
Dharmapala dari India, seorang guru agama Buddha yang terkenal. Banyak pula
pemuda Sriwijaya yang dikirim ke Perguruan Tinggi Nalanda (India) untuk belajar
agama Buddha.
c. Dikenal sebagai pusat perdagangan karena Palembang
sebagai jalur perdagangan nasional dan internasional. Banyak kapal yang
singgah sehingga menambah pemasukan pajak. Peninggalan sejarah berupa Candi
Muara Takus dan bangunan tempat suci Biara Bakal, serta prasasti yang ditulis
dengan huruf Pallawa berbahasa Melayu Kuno. Ada lima buah prasasti, yaitu
Prasasti Kedukan Bukit (605 M ), PrasastiTalang Tuo (684 M), Prasasti Telaga
Batu (ketiga prasasti tersebut ditemukan di dekat Palembang), Kota Kapur di
Pulau Bangka (686 M), Karang Berahi di Jambi (686 M). Keruntuhan Sriwijaya disebabkan
oleh faktor dari dalam dan dari luar negeri. Pada tahun 1025, Sriwijaya diserbu
Raja Colamandala dari India Selatan dan Raja Sanggrama Wijaya tunggawarman.
Kemudian, tahun 1275 M, Singasari menyerang Kerajaan Sriwijaya dan tahun 1277
M, Kerajaan Majapahit juga menyerang
Kerajaan Sriwijaya.
Peninggalan Bangunan Bersejarah yang
Bercorak Hindu-Buddha
1. Candi Borobudur
Candi Borobudur adalah bangunan bercorak Buddha. Candi ini
adalah tempat ibadah agama Buddha terutama untuk peringatan Waisak yang dipimpin
oleh biksuni dan biksu. Borobudur berasal dari kata biara dan budur, yaitu
biara di budur. Dirancang oleh Gunadharma. Borobudur dibangun oleh Raja
Samaratungga tahun 825 M. Bentuknya ada sepuluh tingkatan yang dikelompokkan
menjadi tiga yaitu, Kamadathu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Letak Candi Borobudur
di daerah Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Di atas bukit yang dikelilingi bukit
Manoreh membentang dari barat ke timur. Di sebelah timur adalah Gunung
Merapidan Merbabu, di sebelah barat adalah Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro
dan di sebelah timur tenggara adalah pertemuan Sungai Progo dan Sungai
Elo. Pemugaran candi dilaksanakan dua kali,yaitu pada tahun 1907–1911 di bawah
pimpinan Th. Van Erp dari Belanda, dan tahun 1973–1983 yang mendapat bantuan dari
UNESCO dengan utusannya Dr. Coremans dari Belgia. Ia meneliti bahwa
air hujan adalah penyebab utama kerusakan Candi Borobudur. Candi Borobudur
merupakan salah satu kejaiban dunia.
2.
Candi Mendut
Candi
Mendut merupakan candi Buddha yang didirikan oleh Raja Indra tahun 824 M.
Letaknyadi sebelah timur Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Di dalam Candi
Mendut terdapat tiga patung Buddha, yaitu Cakyamurti yan duduk bersila,
Avalokiteswara, dan Maitrya.
3.
Candi Kalasan
Berdasarkan
Prasasti Kalasan, Candi Kalasan didirikan pada tahun 778 M oleh
keluargaSailendra sebagai bangunan suci Dewi Tara. Dewi Tara adalah istri dari
Buddha. Di dalam canditerdapat arca Dewi Tara yang terbuat dari perunggu.
4.
Candi Prambanan
Candi
Prambanan bercorak Hindu, didirikan oleh Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya.
Menurut cerita rakyat, Candi Prambanan dibuat oleh Bandung Bandawasa pada abad
ke-9. Candi Prambanan ditemukan pada masa penjajahan Belanda oleh C.A. Louis
tahun 1733 M. Candi Prambanan terletak di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dan JawaTengah. Tepatnya sebagian berada di desa Bokoharjo, Sleman,
Yogyakarta dan sebagian kecil berada diwilayah Klaten Jawa Tengah. Bentuknya
dibagi menjadi tiga halaman yaitu luar, tengah, dan pusat. Prambanan disebut sebagai Candi Roro
Jonggrang. Di halaman dalam atau pusat, terdapat Candi Siwa, Candi Wisnu, Candi
Nandi, Area Ganesha, Area Durga Mahisa Suramardini (Roro Jonggrang), Arca
Brahma dan relief cerita Krisna. Di halaman tengah terdapat 224 Candi Perwana
kecil berjajar empat deret, yang mengelilingi candi utama. Deret pertama
68 buah, kedua 60 buah, ketiga 52 buah, dan keempat 44 buah. Di halaman luar
tidak terdapat candi satu pun. Perawatan dan renovasi telah dilaksanakan
sebanyak enam kali, yaitu sebagai berikut :
a. Tahun
1885 pembersihan candi olehIzerman.
b.
Tahun 1902 – 1953 pemugaran Candi Syiwa diresmikan Presiden Soekarno.
c.
Tahun 1954 – 1959 penyelesaian Candi Perwana.
d.
Tahun 1977 – 1987 pemugaran Candi Brahma.
e.
Tahun 1982 – 1991 pemugaran Candi Wisnu.
f.
Tahun 1991 – 1993 pemugaran Candi Wahana, Candi Kelir, danCandi Sudut.
Peninggalan
Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia
Peninggalan sejarah yang bercorak
Islam, yaitu adanya kerajaan-kerajaan Islam. Islam masuk keIndonesia dibawa
oleh pedagang Arab, Persia, dan Gujarat (India). Kerajaan-kerajaan Islam
diIndonesia antara lain sebagai berikut.
1.
Samudera Pasai
Samudera
Pasai terletak di Lhoksumawe, Aceh. Berdiri pada abad ke-13 dan merupakan kerajaan
Islam pertama di Indonesia dengan raja pertama Marah Silu yang bergelar Sultan
Malik Al-Saleh. Raja yang pernah memerintah antara lain Sultan Malik Al-Saleh,
Sultan Malik At-Tahir, SultanMalik At-Tahir II dan Sultan Zaenal Abidin. Masa
kejayaan Kerajaan Samudera Pasai adalah pada saat diperintah oleh Sultan Malik
At-Tahir IIdengan bukti, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan dan
penyebaran agama Islam. Menurut keterangan Marcopolo dari Venesia, Samudera
Pasai berasal dari pusat kerajaan yang dulunya di Samudera kemudian dipindahkan
ke Pasai. Selain itu, Ibnu Batutah dari Kesultanan India juga berkunjung ke
Samudera Pasai dan ia mengejanya menjadi Sumatrah. Itu yang menjadi nama Pulau Sumatra
sampai sekarang. Peninggalan sejarah Kerajaan Samudera Pasai adalah mata uang
emas dan makam Raja Malik Al-Saleh di Gedong Aceh Utara. Tahun 1510 – 1530,
Portugis datang dan menguasai Samudera Pasai. Para pedagang Islam mencari
pelabuhan baru yaitu Aceh. Batu Aceh, Merupakan bentuk batu nisan yang pertama
dan paling khas dikembangkan dalam Islam Indonesia Awal. Batu nisan tertua
adalah nisan Sultan Malik Al-Salih dari Pasai berangka tahun 1297.
2.
Kerajaan Aceh
Kerajaan
Aceh terletak di tepi Selat Malaka yang berpusat di Kutaraja, Banda Aceh.
Berdiri pada abad ke-16 dengan raja pertama Sultan Ali Mughayat Syah (1514
– 1528). Karena Sultan Ali Mughayat Syah wafat diganti putranya Salahudin (1530
– 1537). Karena Salahudin tidak cakap, kemudian digantikan adiknya yaitu
Alaudin Riayat Syah yang bergelar Al Qohhar. Sultan Alaudin pernah bekerja
sama dengan Turki di Istambul. Sekitar 40 perwira Turki melatih tentara dan mengajarkan
cara membuat meriam di Aceh. Ia memerintah tahun 1537 – 1568 M. Setelah wafat, digantikan
putranya Husain. Husain tewas dalam perang saudara sehingga digantikan oleh Ali
Riayat Syah. Raja terkenal dari Aceh yang membawa ke zaman keemasan adalah
Sultan Iskandar Muda (1607 – 1636). Ia berhasil menaklukkan Johor, Pahang, dan
Kedah. Sepeninggal Sultan Iskandar
Muda,digantikan Sultan Iskandar
Thani. Pujangga terkenal dari Aceh antara lain Hamzah Fausuri, SyamsudinSumatrani,
Nurudin ar Raniri, dan Abdurrouf
Singkel. Para ulama inilah yang berhasil menerjemahkan Alquran dalam bahasa
Melayu.
3.
Kerajaan Demak
Kerajaan
Demak terletak di muara Sungai Bintoro, Demak, Jawa Tengah. Berdiri pada abad
ke-16 dengan raja pertama Raden Patah (Panembahan Jimbun atau Pate Radim).
Setelah wafat, kemudian digantikan putranya yaitu Adipati Unus (Pangeran
Sabrang Lor) yang memerintah dari tahun 1518-1521. Setelah wafat, kemudian
digantikan Sultan Trenggono. Demak mengalami kejayaan pada masa Sultan
Trenggono. Sepeninggal Sultan Trenggono, Kerajaan Demak kacau karena adanya
perebutan kekuasaan. Akhirnya, menantu Sultan Trenggono yaitu Adiwijaya (Jaka
Tingkir) berkuasa di Demak. Sejak itu
pusat pemerintahan dipindahkan ke Pajang pada tahun 1568. Peninggalan
sejarah Kerajaan Demak, antara lain Masjid Agung Demak yang didirikan tahun
1478 oleh Walisongo, saka tatal (Tiang masjid), bedug dan kentongan, pintu
bledeg atau petir buatan Ki Ageng Selo, dampar kencana (tempat duduk raja) dan
piring Campa 61 buah, pemberian Ibu Raden Patah yaitu Puteri Campa.
Penyebaran agama Islam di Jawa dibantu oleh para wali. Karena jumlah wali
tersebut ada sembilan orang, maka disebut Walisongo. Sembilan wali tersebut
adalah sebagai berikut :
a.
Sunan Giri (Raden Paku atau Raden Ainul Yakin)
b. Sunan
Ampel (RadenRahmat)
c.
Sunan Bonang (Raden Maulana Makhdum Ibrahim)
d.
Sunan Drajat (Raden KosimSyarifudin)
e.
Sunan Muria (Raden Umar Syaid)
f.
Sunan Kalijaga (Raden Syahid)
g.
Sunan Gresik (Raden Maulana Malik Ibrahim)
h.
Sunan Kudus (Raden Jakfar Sadiq)
i.
Sunan Gunung Jati (Fatahillahatau Raden Syarief Hidayatullah).
4.
Kerajaan Banten dan Cirebon
Kerajaan
Banten dan Cirebon didirikan oleh Fatahillah atau Syarif Hidayatullah atau
Sunan Gunung Jati, panglima Kesultanan Demak. Tahun 1526, Fatahillah berhasil
merebut Sunda Kelapa dari Portugis dan tanggal 22 Juni 1527 diubah namanya
menjadi Jayakarta (Jakarta). Tahun 1552, Banten diserahkan kepada putranya
Pangeran Hassanudin dan Cirebon diberikan ke Pangeran Pasarean. Banten
mengalami kejayaan pada masa Sultan Ageng Tirtayasa (1651 – 1680) yang
gugur melawan Belanda. Peningalan sejarah Kerajaan Banten dan Cirebon
antara lain Masjid Agung Banten, meriam Ki Amok dan gapura sebagai pintu
gerbang di Kerajaan Banten.
5.
Kerajaan Ternate – Tidore
Kerajaan
Ternate dan Tidore terletak di Sampalu, Ternate dan Pulau Tidore di Maluku
Utara. Berdiri pada abad ke-16 dengan raja pertama Sultan Zainal Abidin
(1486-1500). Raja terkenal Ternate adalah Sultan Hairun dan Sultan Baabullah
yang gigih melawan dan mengusir Portugis dari Maluku(1536 – 1583). Hasil utama
Kerajaan Ternate dan Tidore adalah cengkeh dan pala. Tidore didirikan oleh Sultan
Mansur. Raja Tidore yang terkenal adalah Sultan Nuku.
6.
Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan
Gowa-Tallo terletak di Somba Opu, Makassar, Sulawesi Selatan. Raja Gowa
bergelar Daeng, dan Raja Tallo bergelar Karaeng. Raja Gowa Daeng Manrabia
(Sultan Alaudin) dan Raja Talloyaitu Karang Matoaya (Sultan Abdullah Awalul
Islam) menyatakan penggabungan dua kerajaan menjadi dwi tunggal. Raja terkenal
dari Gowa-Tallo adalah Hasanudin (1653 – 1669), karena ketegasannya Belanda
menjuluki Sultan Hasanudin dengan sebutan Ayam Jantan dari Timur. Peninggalan
sejarah Kerajaan Gowa-Tallo antara lain Rumah raja Gowa, Kapal Pinishi dan Kapal
Layar Kora-kora. Kehancuran Gowa-Tallo adalah karena penghianatan Raja
Arupalaka dari Bone. Belanda berhasil mengalahkan Sultan Hassanudin dengan
memaksanya menandatangani Perjanjian Bongaya tahun 1667.
Tokoh-tokoh
Sejarah pada Masa Hindu, Buddha, dan Islam Di Indonesia
1.
Raja Mulawarman
Raja
Mulawarman adalah raja dari kerajaan Hindu pertama di Indonesia, yaitu Kerajaan
Kutai. Selama masa pemerintahannya, rakyat Kerajaan Kutai hidup makmur dan
sejahtera. Ia seorang pemeluk agama Hindu yang taat dan menyembah Dewa
Siwa.
2.
Raja Purnawarman
Raja
Purnawarman merupakan raja yang terkenal dari Kerajaan Tarumanegara. Beliau
juga dikenal sebagai raja yang bijaksana. Purnawarman memeluk agama Hindu dan
menyembah Dewa Wisnu.
3.
Raja Hayam Wuruk
Raja
Hayam Wuruk adalah raja Majapahit yang paling terkenal. Beliau bergelar
Rajasanegara. Padamasa pemerintahannya dengan didampingi oleh Patih Gajah Mada,
Majapahit mencapai kejayaannyadan menguasai seluruh wilayah Nusantara, ditambah
Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Malaya .
4.
Raja Balaputradewa
Raja
Balaputradewa merupakan raja yang terkenal dari Kerajaan Sriwijaya. Beliau
berhasil membawa Kerajaan Sriwijaya mencapai kejayaannya dan dikenal sebagai
kerajaan maritim dan pusat perdagangan di Asia Tenggara. Kerajaan
Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat pendidikan dan penyebaran agama
buddha.
5.
Sultan Iskandar Muda
Sultan
Iskandar Muda memerintah Kerajaan Aceh pada tahun 1607 -1636. Pada
masa pemerintahannya, Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaannya dan
memiliki wilayah kekuasaan hingga ke Semenanjung Malaya . Tata pemerintahan
masyarakat Aceh yang dikembangkan oleh Sultan Iskandar Muda masih berlaku
hingga sekarang. Beliau wafat pada tahun 1636 .
6.
Sultan Agung Hanyokrokusumo
Sultan
Agung Hanyokrokusumo adalah raja Kerajaan Mataram. Beliau dilahirkan di
Yogyakarta pada tahun 1591. Beliau tidak senang dengan kekerasan Belanda
yang telah merajalela dan menguasai Jakarta. Pada tahun 1628, Sultan Agung
mengirim tentara Mataram untuk menyerang Batavia (Jakarta) namun gagal karena
senjatanya tidak lengkap. Pada tahun 1629, Sultan Agung kembali menyerang Batavia,
namun usahanya kembali gagal.
7.
Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan
Ageng Tirtayasa dilahirkan di Banten pada tahun 1631. Pada waktu kecil, ia bernama
Abdul Fath Abdulfatah. Rakyat Banten diperintahkan untuk menyerang Belanda
secara gerilya. Pada tahun 1655, dua buah kapal dagang Belanda berhasil dirusak
oleh rakyat Banten. Akibatnya, hubungan antara Banten dan Belanda menjadi
tegang. Belanda mulai menjalankan politik adu domba. Pada tahun1680, pecahlah
perang antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Belanda yang dibantu Sultan Haji.
Pada tahun 1683, Sultan Ageng tertangkap dan dipenjarakan di Jakarta. Pada
tahun 1692, Sultan Ageng Tirtayasa meninggal dunia dalam penjara. Jasadnya
dimakamkan di dekat Masjid Agung Banten.
8.
Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanudin adalah raja Kerajaan Gowa Tallo
(Makasar). Beliau dilahirkan di Makasar pada tahun 1631 dengan nama
Muhammad Bakir. Pada masa pemerintahannya, ia berusaha merangkul raja-raja
kecil di Indonesia Timur untuk menentang Belanda. Pada tahun 1660, terjadi
perang antara Gowa dengan Belanda. Karena pengkhianatan Raja Aru Palaka dari
Bone, Sultan Hasanudin kalah dari Belanda. Karena keberaniannya menentang Belanda,
ia dijuluki ‘Ayam Jantan dari Timur’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar