Jumat, 04 Oktober 2013

Laporan Proses Belajar Mengajar Kurikulum IPS 5 SD



LAPORAN
KURIKULUM IPS KELAS 5
SD NEGRI 005 SURYANATA







DISUSUN OLEH :
AL AMIN HANA MEILANI


KELAS NON REGULER


JURUSAN FKIP PGSD
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA
2013





OBSERVASI PROSES BELAJAR MENGAJAR GURU, IPS KELAS 5 SD
            Pada hari kamis, tanggal 3 Oktober 2013 melakukan observasi di Sekolah Dasar Negri 005 Suryanata. Setibanya di sekolah saya langsung memasuki ruang kelas 5 dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang mengajar adalah Ibu Siti Salmah S.pd. Yang saya observasikan disini adalah bagaimana interaksi belajar mengajar guru dan aktivitas murid di dalam kelas. Ada beberapa tahap dalam proses belajar mengajar disini, mulai dari pembukaan, penyajian dan penutupan.
            Sebelum masuk kelas guru mengucapkan salam, kemudian guru mengajak berdoa dengan keyakinan masing-masing murid. Setelah itu guru menanyakan keadaan murid-murid sambil mengabsen satu persatu. Kemudian guru langsung membuka pelajaran dengan cara mengulang sedikit pelajaran yang lalu, kegiatan itu dilakukan hanya 5 menit saja kemudian dilanjutkan mengajarkan materi yang baru.
            Guru disini mengacar dengan menggunakan media berupa buku. Materi yang diajarkan guru adalah “Peninggalan Sejarah dari Masa Hindu-Budda dan Islam di Indonesia” setelah guru menuliskan judul di papan tulis, guru menyebutkan macam corak budaya dalam kerajaan dan beserta tokoh-tokohnya, murid-murid pun mencatatnya dan guru bertanya pada murid-muridnya. Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan sebagai berikut :
1.    Apa nama Kerajaan Hindu tertua di Indonesia adalah ……… (Kerajaan Kutai)
2.    Kerajaan Sriwijaya terletak di pulau…………….. (Sumatra)
3.    Dimana letak Candi Borobudur………………….. (Muntilan, Jawa Tengah)
4.    Sebutkan 3 tokoh pada masa Hindu-Budda dan Islam di Indonesia….(Raja Mulawarman, Raja Balaputradewa dan Raja Purnawarman)
5.    Maha guru agama Budda adalah……………….. (Satyakirti)
            Mayoritas yang terjadi kesalahan di no 2 yaitu Kerajaan Sriwijaya terletak di pulau apa, karena beberapa anak tidak terlalu paham perbedaan pulau Jawa dan Sumatra. Ada juga yang menjawab Sumatra Selatan, bisa dibenarkan tapi yang ditanyakan di sini adalah pulau  bukan profinsi. Berarti anak-anak disini kurang menguasai ilmu tentang peta nasional yang telah dipelajari.
MATERI PEMBELAJARAN IPS KELAS 5 SD
Peninggalan Sejarah dari Masa Hindu-Budda dan Islam di Indonesia
            Sejak dahulu, di kepulauan Nusantara terdapat banyak Kerajaan. Berbagai macam corak budaya mewarnai kerajaan-kerajaan tersebut. Ada yang bercorak Hindu, Budda dan Islam. Kerajaan-kerajaan tersebut mempunyai peninggalan sejarah masing-masing. Selain beberapa peninggalan sejarah, terdapat juga beberapa tokoh sejarah pada masa tersebut.

Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia
            Pada mulanya, nenek moyang kita belum mengenal agama. Mereka menganut kepercayaan animism dan dinamisme. Animisme adalah kepercayaan para roh-roh halus, sedangkan dinamisme adalah kepercayaan pada benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Sampai akhirnya lahir agama Hindu dan Budda. Agama Hindu-Budda masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang dari India dan Cina.             Agama Hindu mengenal adanya Tri Murti yaitu Brahma sebagai pecipta alam. Kitab agama Hindu adalah Weda. Masyarakat hindu menganut tingkatan yang disebut kasta. Ada empat kasta yaitu kasta brahmana (kaum ahli agama), kasta ksatria (golongan raja dan bangsawan), kasta waisya (pedagang), dan kasta sudra (rakyat biasa dan budak). Kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia dan peninggalan sejarahnya antara lain :
1.  Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini berdiri pada tahun 400 Masehi. Raja pertamanya adalah Kudungga, kemudian digantikan Aswawarman. Raja terkenal dari Kutai adalah mulawarman. Peninggalan Kerajaan Kutai adalah Prasasti Kutai yang terpahat pada tiang batu yang disebut yupa yang ditemukan di aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Prasasti tersebut ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa sansekerta. Prasasti ini dibuwat untuk memperingati Raja Mulawarman yang telah menghadiahkan 20.000 ekorsapi pada Brahmana. Selain itu, peninggalan sejarah dari Kutai yang lain adalah arca-arca yang dibuwat dari perunggu dan emas.
2. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Jawa. Letaknya di Bogor, Jawa Barat. Berdiri pada tahun 450 Masehi. Rajanya yang terkenal bernama Purnawarman. Purnawarman memuja Dewa Wisnu, maka ia menganut agama Hindu.Peninggalan sejarah berupa tujuh prasasti yang ditulis dalam bahasa Sanskerta menggunakan huruf Pallawa, di antaranya Prasasti Ciaruteun (terdapat jejak telapak kaki Purnawarman), PrasastiKebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi, dan Prasasti Lebak. Peninggalan sejarah lain adalah irigrasi dari Sungai Gomati, arca Wisnu Ciybuaya idan II dan arca Rajarsi.
3. Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram terletak di daerah Yogyakarta. Raja yang pertama adalah Raja Sanna, kemudian digantikan oleh Raja Sanjaya. Kerajaan ini dikenal dari sebuah prasasti di desa Canggal, barat Magelang. Prasasti ini tertulis tahun 732 Masehi. Ditulis dengan huruf Pallawa dan dalam bahasa Sanskerta. Prasasti ini menceritakan tentang di dirikannya sebuah lingga Syiwa di atas sebuah bukit di Kuncarakunja oleh Raja Sanjaya. Wilayah kekuasaannya mencapai pulau Jawa dan Bali.
4. Kerajaan Kediri          
Kerajaan Kediri terletak di tepi sungai Brantas, Jawa Timur, beribu kota di Daha. Raja yang pernah memerintah Kerajaan Kediri adalah Bameswara, Jayabaya, Sarweswara, Aryyeswara, Gandra,Kameswara, dan Kertajaya. Raja Bameswara memerintah tahun 1115 – 1130. Ia dikenal sebagai Raden Panji Asmarabangun dan permaisurinya Sri Kiranavatu atau Dewi Candra Kirana. Ia menetapkan lambang kerajaan berupa  Candra Kapala (tengkorak bertaring). Kisah perjalanan hidup tersebut ditulis oleh Mpu Darmaja dalam kitab Smaradahana. Kediri mencapai puncak kejayaan pada masa Jayabaya yang terkenal dengan ramalannya. Karyasastra dan pujangga yang terkenal adalah Mpu Sedah dan Mpu Panuluh dengan Kitab Bharatayuda, Kitab Hariwangsa, dan Kitab Gatutkacasraya. Peninggalan sejarah Kerajaan Kediri, antara lain Prasasti Pandeglang, Prasasti Penumbangan, Prasasti Hantang, Prasasti Talan, Prasasti Jepun, Prasasti Kahyunan, Prasasti Weleri, Prasasti Angin, dan Prasasti Semanding. Selain itu juga ada Kitab Smaradahana, Bharatayudha, Hariwangsa, Gatotka casraya, dan Sumanasantaka. Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya yang memerintah sampai tahun 1222 Masehi. Kertajaya dikalahkan oleh Raja Ken Arok, yang menandai berakhirnya kekuasaan Kediri.
5. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari terletak di Tumapel, Malang, Jawa Timur. Didirikan oleh Ken Arok tahun 1222 setelah mengalahkan Raja Kertajaya Kediri. Ken Arok dinobatkan Brahmana sebagai penjelmaan Dewa Wisnu yang menunjukkan Singasari adalah kerajaan Hindu. Kisah Ken Arok tertulis di dalam Kitab Pararaton. Ken Arok memerintah sampai tahun 1227. Raja-raja yang pernah berkuasa antara lain Sri Rajasa Sang Amurwahbumi (Ken Arok), Anusapati (1227 – 1248 M), Tohjaya (1248 M), Ranggawuni (1248 – 1268 M) dan Kertanegara (1268 – 1292 M). Singasari mencapai puncak kejayaan pada masa Kertanegara. Ia pernah mengirimkan tentara ke Melayu dalam usaha memperluas wilayah. Wilayah kekuasaannya mencapai Pahang, Melayu, Kalimantan Barat, Maluku, dan Bali. Pengiriman tentara ini dikenal dengan istilah Ekspedisi Pamalayu. Pada masa pemerintahannya, Raja Kubilai Khan dari Cina pernah menyerang Kerajaan Singasari. Kertanegara tewas dalam serangan Jayakatwang dari Kediri. Peninggalan sejarah Kerajaan Singasari antara lain Candi Singasari (makam Kertanegara), Candi Kidal (makam Anusapati), Candi Jago, Candi Kangenan (makam Ken Arok), dan Candi Katang Lumbang (makam Tohjaya).
6. Kerajaan Majapahit dan Peranan Gajah Mada
Kerajaan Majapahit terletak di selatan Sungai Brantas yang berpusat di Trowulan, Mojokerto. Didirikan oleh Raden Wijaya tahun 1294, yang bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Raden Wijaya adalah keturunan dari Kertanegara yang dibunuh oleh Jayakatwang. Atas bantuan Wiraraja dari Madura, ia dipercaya Jayakatwang dan dihadiahi tanah di Hutan Tarik, kemudian diberi nama Majapahit. Kertarajasa memerintah dengan bijaksana sampai wafatnya tahun 1309 M, kemudian digantikan oleh Jayanegara. Semasa pemerintahan Jayanegara, keadaan menjadi kacau dan sering terjadi pemberontakan, seperti pemberontakan Ranggalawe (1309), pemberontakan Sora (1311), pemberontakan Nambi (1316), dan pemberontakan Kuti (1319). Pada tahun 1328, Jayanegara wafat dan digantikan oleh adiknya yaitu Bhre Kahuripan atau dikenal dengan gelar Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnu wardhani. Pada tahun 1350, beliau turun tahta dan digantikan oleh putranya yaitu Hayam Wuruk. Puncak kejayaan Kerajaan Majapahit adalah semasa Raja Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada. Hayam Wuruk artinya ayam muda, karena naik tahta pada waktu usianya masih muda (umur 16tahun) dan bergelar Rajasanegara. Cita-cita Gajah Mada ingin mempersatukan wilayah Nusantara diucapkan dalam Sumpah Amukti Palapa. Gajah mada seorang ahli hukum, dia menyusun Kitab Kutara Manawa, yang berisi tentang tata pemerintahan dan perang. Gajah Mada wafat tahun 1364 M dan Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389 M. Kerajaan Majapahit mendapat sebutan sebagai kerajaan maritim dan agraris. Selain itu, disebut sebagai Kerajaan Nusantara. Wilayah Kerajaan Majapahit meliputi Nusantara ditambah Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Melayu. Kehancuran Kerajaan Majapahit disebabkan oleh adanya perang Paregreg (perang saudara). Peninggalan sejarah Majapahit berupa karya sastra dan candi. Karya sastra yang dihasilkannya, di antaranya Kitab Negara kertagama (Mpu Prapanca), Kitab Arjunawiwaha (Mpu Kanwa), Kitab Sutasoma (Mpu Tantular). Adapun Candi yang ditinggalkan antara lain Candi Panataran (Blitar), Candi Sumberjati, Candi Sawentar, Candi Tikusdi Trowulan, Candi Jabung, Candi Tigawangi, dan Candi Surawana (Kediri).

Peninggalan Sejarah Kerajaan Buddha di Indonesia
            Agama Buddha lahir di India sesudah agama Hindu. Kitab suci agama Buddha adalah Tripitaka (tiga keranjang) yang diajarkan oleh Sidharta Gautama putra Raja Syudodana di Kapilawastu. Kata Buddha berarti orang yang sudah suci budinya sangat besar kebijaksanaannya. Kerajaan di Indonesia yang bercorak Buddha adalah Kerajaan kaling dan Kerajaan Sriwijaya.
1.  Kerajaan Kaling
Kerajaan Kaling atau Holing terletak di daerah Jawa Tengah. Hal ini berdasarkan berita dari Cina, yaitu Dinasti Tang (618-906). Dari sumber tersebut, pada tahun 647 M, kerajaan ini diperintah oleh Ratu Simo (Sima) dan rakyat hidup makmur. Pada tahun 664 M, seorang pendeta Buddha dari Cina yang bernama Hwining datang ke Kaling. Selama tiga tahun di Kaling, ia menerjemahkan Kitab Buddha Hinayana. Peninggalan sejarah berupa prasasti terdapat di Desa Tukmas di kaki gunung Merbabu. Prasasti tersebut bertuliskan tahun 650 M dan ditulis menggunakan huruf Pallawa dalam bahasa Sanskerta.
2.  Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertama Sri Jayanegara dan berpusat di Palembang, Sumatera Selatan (Muara Sungai Musi). Sriwijaya mengalami zaman keemasan pada saat diperintah oleh Raja Balaputradewa, putera dari Samaratungga dari Jawa pada abad ke-9. Wilayah Sriwijaya meliputi hampir seluruh Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu. Oleh karena itu, Sriwijaya disebut Kerajaan Nusantara pertama. Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim, pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha, dan sebagai pusat perdagangan.
a. Dikenal sebagai kerajaan maritim karena mempunyai angkatan laut yang tangguh dan wilayah perairan yang luas. Karena begitu luas wilayahnya, maka Sriwijaya disebut sebagai Kerajaan Nusantara pertama.
b. Dikenal sebagai pusat pendidikan penyebaran agama Buddha, dengan bukti catatan I-tsing dari Cina pada tahun 685 M, yang menyebut Sriwijaya dengan She-le-fo-she. Bukti yang kedua adalah Sakyakirtidan Dharmapala dari India, seorang guru agama Buddha yang terkenal. Banyak pula pemuda Sriwijaya yang dikirim ke Perguruan Tinggi Nalanda (India) untuk belajar agama Buddha.
c. Dikenal sebagai pusat perdagangan karena Palembang sebagai jalur perdagangan nasional dan internasional. Banyak kapal yang singgah sehingga menambah pemasukan pajak. Peninggalan sejarah berupa Candi Muara Takus dan bangunan tempat suci Biara Bakal, serta prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa berbahasa Melayu Kuno. Ada lima buah prasasti, yaitu Prasasti Kedukan Bukit (605 M ), PrasastiTalang Tuo (684 M), Prasasti Telaga Batu (ketiga prasasti tersebut ditemukan di dekat Palembang), Kota Kapur di Pulau Bangka (686 M), Karang Berahi di Jambi (686 M). Keruntuhan Sriwijaya disebabkan oleh faktor dari dalam dan dari luar negeri. Pada tahun 1025, Sriwijaya diserbu Raja Colamandala dari India Selatan dan Raja Sanggrama Wijaya tunggawarman. Kemudian, tahun 1275 M, Singasari menyerang Kerajaan Sriwijaya dan tahun 1277 M, Kerajaan Majapahit  juga menyerang Kerajaan Sriwijaya.

Peninggalan Bangunan Bersejarah yang Bercorak Hindu-Buddha
1. Candi Borobudur
Candi Borobudur adalah bangunan bercorak Buddha. Candi ini adalah tempat ibadah agama Buddha terutama untuk peringatan Waisak yang dipimpin oleh biksuni dan biksu. Borobudur berasal dari kata biara dan budur, yaitu biara di budur. Dirancang oleh Gunadharma. Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga tahun 825 M. Bentuknya ada sepuluh tingkatan yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu, Kamadathu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Letak Candi Borobudur di daerah Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Di atas bukit yang dikelilingi bukit Manoreh membentang dari barat ke timur. Di sebelah timur adalah Gunung Merapidan Merbabu, di sebelah barat adalah Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro dan di sebelah timur tenggara adalah pertemuan Sungai Progo dan Sungai Elo. Pemugaran candi dilaksanakan dua kali,yaitu pada tahun 1907–1911 di bawah pimpinan Th. Van Erp dari Belanda, dan tahun 1973–1983 yang mendapat bantuan dari UNESCO dengan utusannya Dr. Coremans dari Belgia. Ia meneliti bahwa air hujan adalah penyebab utama kerusakan Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan salah satu kejaiban dunia.
2. Candi Mendut
Candi Mendut merupakan candi Buddha yang didirikan oleh Raja Indra tahun 824 M. Letaknyadi sebelah timur Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Di dalam Candi Mendut terdapat tiga patung Buddha, yaitu Cakyamurti yan duduk bersila, Avalokiteswara, dan Maitrya.
3. Candi Kalasan
Berdasarkan Prasasti Kalasan, Candi Kalasan didirikan pada tahun 778 M oleh keluargaSailendra sebagai bangunan suci Dewi Tara. Dewi Tara adalah istri dari Buddha. Di dalam canditerdapat arca Dewi Tara yang terbuat dari perunggu.
4. Candi Prambanan
Candi Prambanan bercorak Hindu, didirikan oleh Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya. Menurut cerita rakyat, Candi Prambanan dibuat oleh Bandung Bandawasa pada abad ke-9. Candi Prambanan ditemukan pada masa penjajahan Belanda oleh C.A. Louis tahun 1733 M. Candi Prambanan terletak di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan JawaTengah. Tepatnya sebagian berada di desa Bokoharjo, Sleman, Yogyakarta dan sebagian kecil berada diwilayah Klaten Jawa Tengah. Bentuknya dibagi menjadi tiga halaman yaitu luar, tengah, dan pusat.  Prambanan disebut sebagai Candi Roro Jonggrang. Di halaman dalam atau pusat, terdapat Candi Siwa, Candi Wisnu, Candi Nandi, Area Ganesha, Area Durga Mahisa Suramardini (Roro Jonggrang), Arca Brahma dan relief cerita Krisna. Di halaman tengah terdapat 224 Candi Perwana kecil berjajar empat deret, yang mengelilingi candi utama. Deret pertama 68 buah, kedua 60 buah, ketiga 52 buah, dan keempat 44 buah. Di halaman luar tidak terdapat candi satu pun. Perawatan dan renovasi telah dilaksanakan sebanyak enam kali, yaitu sebagai berikut :
a. Tahun 1885 pembersihan candi olehIzerman.
b. Tahun 1902 – 1953 pemugaran Candi Syiwa diresmikan Presiden Soekarno.
c. Tahun 1954 – 1959 penyelesaian Candi Perwana.
d. Tahun 1977 – 1987 pemugaran Candi Brahma.
e. Tahun 1982 – 1991 pemugaran Candi Wisnu.
f. Tahun 1991 – 1993 pemugaran Candi Wahana, Candi Kelir, danCandi Sudut.

Peninggalan Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia
            Peninggalan sejarah yang bercorak Islam, yaitu adanya kerajaan-kerajaan Islam. Islam masuk keIndonesia dibawa oleh pedagang Arab, Persia, dan Gujarat (India). Kerajaan-kerajaan Islam diIndonesia antara lain sebagai berikut.
1. Samudera Pasai
Samudera Pasai terletak di Lhoksumawe, Aceh. Berdiri pada abad ke-13 dan merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia dengan raja pertama Marah Silu yang bergelar Sultan Malik Al-Saleh. Raja yang pernah memerintah antara lain Sultan Malik Al-Saleh, Sultan Malik At-Tahir, SultanMalik At-Tahir II dan Sultan Zaenal Abidin. Masa kejayaan Kerajaan Samudera Pasai adalah pada saat diperintah oleh Sultan Malik At-Tahir IIdengan bukti, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam. Menurut keterangan Marcopolo dari Venesia, Samudera Pasai berasal dari pusat kerajaan yang dulunya di Samudera kemudian dipindahkan ke Pasai. Selain itu, Ibnu Batutah dari Kesultanan India juga berkunjung ke Samudera Pasai dan ia mengejanya menjadi Sumatrah. Itu yang menjadi nama Pulau Sumatra sampai sekarang. Peninggalan sejarah Kerajaan Samudera Pasai adalah mata uang emas dan makam Raja Malik Al-Saleh di Gedong Aceh Utara. Tahun 1510 – 1530, Portugis datang dan menguasai Samudera Pasai. Para pedagang Islam mencari pelabuhan baru yaitu Aceh. Batu Aceh, Merupakan bentuk batu nisan yang pertama dan paling khas dikembangkan dalam Islam Indonesia Awal. Batu nisan tertua adalah nisan Sultan Malik Al-Salih dari Pasai berangka tahun 1297.
2. Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh terletak di tepi Selat Malaka yang berpusat di Kutaraja, Banda Aceh. Berdiri pada abad ke-16 dengan raja pertama Sultan Ali Mughayat Syah (1514 – 1528). Karena Sultan Ali Mughayat Syah wafat diganti putranya Salahudin (1530 – 1537). Karena Salahudin tidak cakap, kemudian digantikan adiknya yaitu Alaudin Riayat Syah yang bergelar Al Qohhar. Sultan Alaudin pernah bekerja sama dengan Turki di Istambul. Sekitar 40 perwira Turki melatih tentara dan mengajarkan cara membuat meriam di Aceh. Ia memerintah tahun 1537 – 1568 M. Setelah wafat, digantikan putranya Husain. Husain tewas dalam perang saudara sehingga digantikan oleh Ali Riayat Syah. Raja terkenal dari Aceh yang membawa ke zaman keemasan adalah Sultan Iskandar Muda (1607 – 1636). Ia berhasil menaklukkan Johor, Pahang, dan Kedah. Sepeninggal Sultan Iskandar Muda,digantikan Sultan Iskandar Thani. Pujangga terkenal dari Aceh antara lain Hamzah Fausuri, SyamsudinSumatrani, Nurudin ar Raniri, dan  Abdurrouf Singkel. Para ulama inilah yang berhasil menerjemahkan Alquran dalam bahasa Melayu.
3. Kerajaan Demak 
Kerajaan Demak terletak di muara Sungai Bintoro, Demak, Jawa Tengah. Berdiri pada abad ke-16 dengan raja pertama Raden Patah (Panembahan Jimbun atau Pate Radim). Setelah wafat, kemudian digantikan putranya yaitu Adipati Unus (Pangeran Sabrang Lor) yang memerintah dari tahun 1518-1521. Setelah wafat, kemudian digantikan Sultan Trenggono. Demak mengalami kejayaan pada masa Sultan Trenggono. Sepeninggal Sultan Trenggono, Kerajaan Demak kacau karena adanya perebutan kekuasaan. Akhirnya, menantu Sultan Trenggono yaitu Adiwijaya (Jaka Tingkir)  berkuasa di Demak. Sejak itu pusat pemerintahan dipindahkan ke Pajang pada tahun 1568. Peninggalan sejarah Kerajaan Demak, antara lain Masjid Agung Demak yang didirikan tahun 1478 oleh Walisongo, saka tatal (Tiang masjid), bedug dan kentongan, pintu bledeg atau petir buatan Ki Ageng Selo, dampar kencana (tempat duduk raja) dan piring Campa 61 buah, pemberian Ibu Raden Patah yaitu Puteri Campa. Penyebaran agama Islam di Jawa dibantu oleh para wali. Karena jumlah wali tersebut ada sembilan orang, maka disebut Walisongo. Sembilan wali tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sunan Giri (Raden Paku atau Raden Ainul Yakin)
b. Sunan Ampel (RadenRahmat)
c. Sunan Bonang (Raden Maulana Makhdum Ibrahim)
d. Sunan Drajat (Raden KosimSyarifudin)
e. Sunan Muria (Raden Umar Syaid)
f. Sunan Kalijaga (Raden Syahid)
g. Sunan Gresik (Raden Maulana Malik Ibrahim)
h. Sunan Kudus (Raden Jakfar Sadiq)
i. Sunan Gunung Jati (Fatahillahatau Raden Syarief Hidayatullah).
4. Kerajaan Banten dan Cirebon
Kerajaan Banten dan Cirebon didirikan oleh Fatahillah atau Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, panglima Kesultanan Demak. Tahun 1526, Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa dari Portugis dan tanggal 22 Juni 1527 diubah namanya menjadi Jayakarta (Jakarta). Tahun 1552, Banten diserahkan kepada putranya Pangeran Hassanudin dan Cirebon diberikan ke Pangeran Pasarean. Banten mengalami kejayaan pada masa Sultan Ageng Tirtayasa (1651 – 1680) yang gugur  melawan Belanda. Peningalan sejarah Kerajaan Banten dan Cirebon antara lain Masjid Agung Banten, meriam Ki Amok dan gapura sebagai pintu gerbang di Kerajaan Banten.
5. Kerajaan Ternate – Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di Sampalu, Ternate dan Pulau Tidore di Maluku Utara. Berdiri pada abad ke-16 dengan raja pertama Sultan Zainal Abidin (1486-1500). Raja terkenal Ternate adalah Sultan Hairun dan Sultan Baabullah yang gigih melawan dan mengusir Portugis dari Maluku(1536 – 1583). Hasil utama Kerajaan Ternate dan Tidore adalah cengkeh dan pala. Tidore didirikan oleh Sultan Mansur. Raja Tidore yang terkenal adalah Sultan Nuku.
6. Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa-Tallo terletak di Somba Opu, Makassar, Sulawesi Selatan. Raja Gowa bergelar Daeng, dan Raja Tallo bergelar Karaeng. Raja Gowa Daeng Manrabia (Sultan Alaudin) dan Raja Talloyaitu Karang Matoaya (Sultan Abdullah Awalul Islam) menyatakan penggabungan dua kerajaan menjadi dwi tunggal. Raja terkenal dari Gowa-Tallo adalah Hasanudin (1653 – 1669), karena ketegasannya Belanda menjuluki Sultan Hasanudin dengan sebutan Ayam Jantan dari Timur. Peninggalan sejarah Kerajaan Gowa-Tallo antara lain Rumah raja Gowa, Kapal Pinishi dan Kapal Layar Kora-kora. Kehancuran Gowa-Tallo adalah karena penghianatan Raja Arupalaka dari Bone. Belanda berhasil mengalahkan Sultan Hassanudin dengan memaksanya menandatangani Perjanjian Bongaya tahun 1667.

Tokoh-tokoh Sejarah pada Masa Hindu, Buddha, dan Islam Di Indonesia
1. Raja Mulawarman
Raja Mulawarman adalah raja dari kerajaan Hindu pertama di Indonesia, yaitu Kerajaan Kutai. Selama masa pemerintahannya, rakyat Kerajaan Kutai hidup makmur dan sejahtera. Ia seorang pemeluk agama Hindu yang taat dan menyembah Dewa Siwa.
2. Raja Purnawarman
Raja Purnawarman merupakan raja yang terkenal dari Kerajaan Tarumanegara. Beliau juga dikenal sebagai raja yang bijaksana. Purnawarman memeluk agama Hindu dan menyembah Dewa Wisnu.
3. Raja Hayam Wuruk 
Raja Hayam Wuruk adalah raja Majapahit yang paling terkenal. Beliau bergelar Rajasanegara. Padamasa pemerintahannya dengan didampingi oleh Patih Gajah Mada, Majapahit mencapai kejayaannyadan menguasai seluruh wilayah Nusantara, ditambah Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Malaya .
4. Raja Balaputradewa
Raja Balaputradewa merupakan raja yang terkenal dari Kerajaan Sriwijaya. Beliau berhasil membawa Kerajaan Sriwijaya mencapai kejayaannya dan dikenal sebagai kerajaan maritim dan pusat perdagangan di Asia Tenggara. Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat pendidikan dan penyebaran agama buddha.
5. Sultan Iskandar Muda
Sultan Iskandar Muda memerintah Kerajaan Aceh pada tahun 1607 -1636. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaannya dan memiliki wilayah kekuasaan hingga ke Semenanjung Malaya . Tata pemerintahan masyarakat Aceh yang dikembangkan oleh Sultan Iskandar Muda masih berlaku hingga sekarang. Beliau wafat pada tahun 1636 .
6. Sultan Agung Hanyokrokusumo
Sultan Agung Hanyokrokusumo adalah raja Kerajaan Mataram. Beliau dilahirkan di Yogyakarta pada tahun 1591. Beliau tidak senang dengan kekerasan Belanda yang telah merajalela dan menguasai Jakarta. Pada tahun 1628, Sultan Agung mengirim tentara Mataram untuk menyerang Batavia (Jakarta) namun gagal karena senjatanya tidak lengkap. Pada tahun 1629, Sultan Agung kembali menyerang Batavia, namun usahanya kembali gagal.
7. Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng Tirtayasa dilahirkan di Banten pada tahun 1631. Pada waktu kecil, ia bernama Abdul Fath Abdulfatah. Rakyat Banten diperintahkan untuk menyerang Belanda secara gerilya. Pada tahun 1655, dua buah kapal dagang Belanda berhasil dirusak oleh rakyat Banten. Akibatnya, hubungan antara Banten dan Belanda menjadi tegang. Belanda mulai menjalankan politik adu domba. Pada tahun1680, pecahlah perang antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Belanda yang dibantu Sultan Haji. Pada tahun 1683, Sultan Ageng tertangkap dan dipenjarakan di Jakarta. Pada tahun 1692, Sultan Ageng Tirtayasa meninggal dunia dalam penjara. Jasadnya dimakamkan di dekat Masjid Agung Banten.
8. Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanudin adalah raja Kerajaan Gowa Tallo (Makasar). Beliau dilahirkan di Makasar  pada tahun 1631 dengan nama Muhammad Bakir. Pada masa pemerintahannya, ia berusaha merangkul raja-raja kecil di Indonesia Timur untuk menentang Belanda. Pada tahun 1660, terjadi perang antara Gowa dengan Belanda. Karena pengkhianatan Raja Aru Palaka dari Bone, Sultan Hasanudin kalah dari Belanda. Karena keberaniannya menentang Belanda, ia dijuluki ‘Ayam Jantan dari Timur’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar