Senin, 16 Desember 2013

Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia



BAB I
PENDAHULUAN
   A.    Latar Belakang
Dalam bidang kebahasaan menunjuk pada bahasa yang ditandai oleh adanya keteraturan dalam mempergunakan bahasa. Stuktur bahasa dikelompokan atas struktur bunyi , kata, dan sturktur kalimat. Pembahsan dilakukan secara sederhana sesuai dengan keperluannya dalam penyelenggaraan pengajaran stuktur Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Pemahaman tentang stuktur Bahasa Indonesia akan membantu anak didik mempelajari lebih dalam tentang pembelajaran Bahasa Indonesia.
            Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang menjadi sasaran pokok  yaitu menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Metode pembelajaran Bahasa Indonesia adalah suatu cara/teknik dalam pembelajaran dikelas rendah, contohnya sebagai berikut :
1.      Teknik pembelajaran bahasa lisan
2.      Teknik pembelajaran bahasa tulisan/tulis
3.      Teknik membaca
4.      Teknik menyimak
5.      Teknik menulis
6.      Teknik berbicara

   B.     Rumusan Masalah
1.      Metode apa saja yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?
2.      Apa tujuan teknik pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas rendah?
3.      Teknik apa saja yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?

   C.    Tujuan Makalah
1.      Menjelaskan dan menyimak dengan lisan.
2.      Menjelaskan metode pembelajaran Bahasa Indonesia.
3.      Menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan keterampilan berbahasa lisan siswa melalui kegiatan bercerita dan drama kretaif.

  D.    Manfaat Penulisan
Agar semua guru yang mengajarkan Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar tidak salah dalam melakukan metode penyampaian materi.Setiap guru wajib mempunyai metode pembelajaran dalam penyampaian materi agar peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia.




BAB II
PEMBAHASAN
A.      Macam-macam metode pembelajaran 
Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang menjadi sasaran pokok, yaitu menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Keterampilan menyimak dan berbicara dikategorikan dalam keterampilan berbahasa lisan, sedangkan keterampilan menulis dan membaca dikategorikan dalam keterampilan berbahasa tulis.Dalam kehidupan sehari-hari menyimak dan berbicara merupakan kegiatan berbahasa lisan yang biasa kita lakukan. Dimana pun dan kapanpun kita berada, kedua jenis keterampilan berbahasa ini hampir selalu kita perlukan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Berbahasa lisan merupakan keterampilan yang dapat dipelajari dan dilatih kepada para siswa di sekolah.  Metode pembelajaran Bahasa Lisan cakupan bahasannya meliputi :
1)      Hubungan menyimak dengan berbicara

2)      Strategi pembelajaran bahasa lisan dan penerapannya melalui kegiatan bercerita dan drama kreatif
  Dalam kegiatan berbahasa sehari-hari, menyimak dan berbicara berlangsung dalam waktu yang bersamaan.Hubungan keduanya ibarat sekeping uang logam yang memiliki dua sisi.Bila ada yang menyimak pasti ada yang berbicara.Demikian sebaliknya jika ada yang berbicara maka tentu saja ada yang menyimak.Hubungan keduanya sangat erat.Berbicara merupakan jenis keterampilan berbahasa lisan.Pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan metode pembelajran berbahasa lisan merupakan syarat bagi anda yang mampu melaksanakan pengajaraan bahasa di kelas sehingga akhirnya keterampilan berbahasa lisan siswa meningkat lebih baik.

B.       Metode pembelajaran Bahasa Indonesia 
Dalam menyimak juga berlangsung kegiatan gagasan yang bermakna sesuai dengan tanggapan pendengar masing-masing.Kata mendengar, mendengarkan, dan menyimak sering kita gunakan.Dalam keterampilan berbahasa makna ketiga kata itu mempunyai arti masing-masing.Mendengarkan setingkat lebih tinggi tarafnya dari mendengar. Bila dalam peristiwa mendengar  belum ada faktor kesengajaan, maka dalam peristiwa mendenagarkan faktor kesengajaan sudah ada. Faktor pemahaman biasanya juga mungkin tidak ada.Karena hal itu belum menjadi tujuan mendengar atau mendengarkan.Kegiatan mendengarkan sudah mancakup kegiatan mendengar.Dalam menyimak sudah ada faktor kesengajaan.Faktor pemahaman merupakan unsur utama dalam setiap peristiwa menyimak. 
Faktor perhatian pun dan penilaian pun selalu terdapat dalam peristiwa menyimak.Menyimak sebagai salah satu keterampilan berbahasa, tidak kalah pentingnya dengan berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak, berbicara, membaca dan menulis harus disajikan secara terpadu dalam pembelajaran keterampilan berbahasa di SD. Peristiwa menyimak di awali dengan mendengarkan bunyi bahasa secara langsung atau melalui rekaman radio, telepon, dan televise. Bunyi bahasa yang ditangkap oleh telinga kita diidentifikasikan menjadi suku kata, kata, kalimat, dan wacana.Jeda dan intonasi pun ikut diperhatikan oleh penyimak.Bunyi bahasa yang diterima kemudian ditafsirkan makna dan dinilai kebenarannya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa menyimak merupakan proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menafsirkan, menilai, dan mereaksi terhadap makna yang termuat pada wacana lisan. Peristiwa menyimak pada hakikatnya merupakan rangkaian kegiatan penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi. Secara sederhana kita katakana, meyimak merupakan proses memahami pesan yang disampaikan melalui lisan.

C.      Menerapkan metode pembelajaran bahasa lisan. 
Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa lisan yang amat fungsional dalam kehidupan sehari-hari.Betapa tidak karena dengan menyimak dan berbicara kita dapat memperoleh dan menyampaikan informasi. Guru yang berpengalaman dan kreatif rasanya todak akan mengalami kesulitan dalam memilih metode yang tepat untuk melaksanakan tugas itu. Agar strategi yang dipilih dan diterapkan dapat mencapai sasarannya perlu diperhatikan beberapa prinsip yang melandasi pembelajaran berbahasa lisan seperti brikut ini :
1)        Pengajaran keterampilan berbahasa lisan harus mempunyai tujuan yang jelas yang diketahui oleh guru dan siswa.
2)        Pengajaran keterampilan berbahasa lisan harus disusun dari yang sederhana ke yang lebih kompleks, sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa siswa.
3)        Pengajaran keterampilan berbahasa lisan harus mampu menunbuhkan partisipasi aktif terbuka pada diri siswa.
4)        Pengajaran keterampilan berbahasa lisan harus benar-benar mengajar bukan menguji. Artinya skor yang diperoleh siswa harus dipandang sebagai balikan bagi guru.
Agar pembelajaran berbahasa lisan memperoleh hasil yang baik, metode pembelajaran yang digunakan guru harus memenuki kriteria sebagai beikut :
1.      Relevan dengan tujuan pembelajaran.
2.      Menantang dan merangsang siswa untuk belajar.
3.      Mengembangkan kreativitas belajar siswa secara individual ataupun kelompok.
4.      Memudahkan siswa memahami materi pelajaran
5.      Mengarahkan aktivitas belajar siswa kepada tujuan pembelajran yang telah ditetapkan.
6.      Mudah diterapkan dan tidak menuntut disediakannya peralatan yang rumit.
7.      Menciptakan suasana belajar-mengajar yang menyenangkan.
Sesuai dengan tujuan KTSP untuk SD dapat dikemukakan beberapa teknik pembelajaran secara lisan dikelas rendah sebagai berikut :
1.      Menjawab pertanyaan
Latihan menjawab pertanyaan berdasarkan bahan simakan sangat menunjang pengembangan keterampilan berbahasa lisan siswa. Ada lima pertanyaan yang perlu disajikan oleh guru, yaitu:
a.       Siapa yang berbicara
b.      Apa yang dibicarakan
c.       Mengapa hal itu dibicarakan
d.      Dimana hal itu dibicarakan
e.   Bila hal itu dibicarakanDengan demikian guru harus pandai memilih bahan simakan yang menarik dan dapat dipahami siswanya.

2.      Bermain tebak-tebakan
Bermain tebak-tebakan dapat kita laksanakan dengan berbagai cara. Cara yang sederhana adalah guru mendeskripsikan secara lisan suatu benda tanpa menyebutkan nama bendanya. Banyak modifikasi yang dapat digunakan guru untuk melakukan metode bermain tebak-tebakan.Misalnya untuk menebak benda sesuatu yang ditulis guru dibelakang papan tulis, secara bergantian siswa mengajukan pertanyaan yang harus dijawab dengan ‘ya” atau “tidak” oleh guru.

3.      Memberi petunjuk
Memberi petunjuk, seperti petunjuk mengerjakan sesuatu, petunjuk menegnai arah atau letak suatu tempat, memerlukan sejumlah persyaratan.Petunjuk harus jelas, singkat, dan tepat. Siswa yang sering berlatih akan mendapat kesempatan yang luas untuk berlatih memeberi petunjuk.

4.      Identifikasi kalimat topik
Setiap paragraph yang dibaca/ ditulis minimal mengandung dua unsur, yaitu kalimat topic dan kalimat pengembang.Kalimat topic bisa berada di awal.Tengah dan akhir.

5.      Main peran
Main peran adalah simulasi timgkah laku dari orang yang diperankan. Tujuannya adalah :
a.       Melatih siswa untuk menghadapi situsasi yang sebenarnya.
b.      Melatih praktik berbahasa lisan secara intensif.
c.       Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuannya berkomunikasi.
Dalam permainan peran, siswa bertindak, berlaku, dan berbahasa seperti orang yang diperankannya.Dari segi bahasa siswa harus mengenal dan dapat menggunakan ragam bahasa yang sesuai.

6.      Bercerita
Bercerita menuntun siswa menjadi pembicara yang baik dan kreatif.Dengan bercerita siswa di latih untuk berbicara jelas dengan intonasi yang tepat, menguasai pendengar dan untuk berperilaku menarik. Kegiatan bercerita harus dirancang dengan baik,.Sebelum kegiatan bercerita dilaksanakan, jauh sebelumnya guru sudah meminta siswa untuk memilih cerita yang menarik. Setelah itu siswa diminta menghafalkan jalan cerita agar nanti pada pelaksanaannya, yaitu bercerita di depan pendengarnya tidak mengalami kesulitan.

7.      Dramatisasi
Dramatisasi atau bermain adalah kegiatan mementaskan lakon atau cerita.Biasanya cerita yang dilakonkan sudah dalam bentuk drama. Guru dan siswa terlebih dahulu harus mempersiapkan naskah atau scenario, perilaku, dan perlengkapannya. Bermain drama lebih kompleks dari pada bermain peran.Melalui dramatisasi, siswa dilatih untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya dalam bentuk bahasa lisan.

D.  Teknik Pembelajaran Bahasa Tulis/Tulisan
1.        Menulis
Menulis adalah kegiatan yang dilakukan siswa sebelum membaca, metode yang dilakukan dalam menulis ialah:
a.       Mengarang gambar
b.      Melanjutkan karanagan
c.       Mendiskripsikan objek
2.    Membaca
Membaca adalah proses pengolahan bacaan secara kritis kreatif dengan tujuan memperoleh pemahaman secara menyeluruh tentang suatu bacaan. Serta penilaian terhadap keadaan, nilai, dan dampak bacaan.Membaca juga salah satu keterampilan berbahasa yang menggunakan pendekatan sesuai rambu-rambu pembelajaran dalam kurikulum. Contoh Metode-metode yang dipakai dalam membaca permulaan,antara lain :
a.       Metode abjad/alphabet
Metode ini melalui pengenalan huruf yang harus di hafal dengan lafal menurut bunyinya.Huruf yang telah dihafal tersebut dirangkai menjadi suku kata, dilanjutkan menjadi kata dan akhirnya digabungkan menjadi kalimat.
b.      Metode bunyi/eja
Metode ini disajikan dengan menampilkan huruf-huruf. Untuk konsonan dibantu bunyi pepet di depan huruf
c.       Metode suku kata
Metode ini disajikan dengan menggunakan beberapa suku kat terlebih dahulu, lalu dirangkai menjadi sebuah kata
d.      Metode kata
Metode ini disajikan dengan menggunakan kata-kata yang pecah menjadi suku kata lalu menjadi huruf dan kembali menjadi suku kata hingga akhirnya menjadi suku kata.
e.       Metode kaliamat
Metode ini dilakukan dengan penyajian beberapa kalimat setelah siswa dapat membaca kalimat tersebut.Ambilah sebuah suku kata untuk diuraikan menjadi kata.Kata diurai menjadi suku kata san suku kata itu di pecah menjadi huruf. 
Proses membaca terdiri atas aspek-aspek berikut ini :
1.      Aspek sensori
2.      Aspek perseptual
3.      Aspek sekuensial
4.      Aspek asosiasi
5.      Aspek pengalaman
6.      Aspek berpikir
7.      Aspek belajar
8.      Aspek afektif
Aspek-aspek ini tidak selalu dilaksanakan dengan cara yang sama oleh pembaca yang berbeda


BAB III
 PENUTUP

A.      Kesimpulan 
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan adalah menyimak, menulis, membaca, dan berbicara.Tujuan pembelajaran bahwa teknik pembelajaran adalah cara-cara atau siasat yang di lakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar menhajar untuk mendapat hasil yang optimal.Teknik pembelajaran di tentukan berdasarkan metode yang di gunkan menurut pendekatan yang dianut.Teknik pembelajaran tersebut meliputi teknik pembelajaran bahasa tulisan/tulis. 

B.       Saran 

Dari penjelasan tersebut kita bisa simpulkan bahwa metode pembelajaran sangat penting bagi proses pengajaran terhadap siswa. Jadi untuk semua calon guru sekira membuat metode pembelajaran yang kreatif agar menarik peserta didik.




  DAFTAR PUSTAKA

http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/08/pengertian-membaca.html?m=1

http://fajrinstation.blogspot.com/2010/04/teknik-pendidikan-bahasa-kelas-rendah.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar